Pages

SYAHADAT

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD ADALAH HAMBA DAN UTUSAN ALLAH
Say
Bismillahirrahmannirrahim........

Rabu, 08 Februari 2012

Sejarah Pemindahan Kiblat Ke Ka'Bah

Dahulu kiblat kaum muslimin adalah Baitul Maqdis di Palestina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri sholat menghadap Baitul Maqdis selama 16 sampai 17 bulan.

Di dalam hatinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menginginkan agar kiblat dipindahkan ke Ka'bah sehingga kaum
muslimin pun sholat menghadapnya. Beliau seringkali memandang ke langit, menantikan
wahyu dari Allah tentang masalah ini.
Allah subhanahu wa ta'ala kemudian menurunkan ayat:
 “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah:144)

Sebagian kaum muslimin pada waktu itu bertanya-tanya perihal pemindahan kiblat ini. Yaitu dari Baitul Maqdis menjadi menghadap ke Ka'bah atau masjidil haram di Makkah. Bagaimanakah dengan orang yang dulunya shalat menghadap ke Baitul Maqdis, namun dia telah meninggal sebelum dia sempat shalat menghadap ke kiblat yang baru ?Maka Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan firmannya:
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia

Setelah pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke masjidil haram ini, orang-orang Yahudi yang benci dan hasad kepada kaum muslimin mengatakan, "Apa yang menyebabkan mereka berpaling dari kiblat yang dahulu mereka menghadap kepadanya?" Maka Allah berfirman:
Orang-orang sufaha diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".

Pada saat itu pula ada seseorang yang sudah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan menghadap ke arah Ka'bah.Orang ini kemudian mendatangi sekelompok orang yang sedang shalat di masjid yang lain. Dia kemudian memberi tahu jama'ah tersebut tentang perpindahan kiblat.Dia berkata, "Aku bersaksi demi Allah! Aku telah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan menghadap kota Makkah". Maka jama'ah tersebut merubah arah kiblatnya ke arah Ka'bah.(*

0 komentar:

Posting Komentar